Jumat, 11 Mei 2012
Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati Dihiasi dengan keramik buatan Cina dari jaman Dinasti Ming. Di komplek makam ini di samping tempat dimakamkannya Sunan Gunung Jati juga tempat dimakamkannya Fatahilah panglima perang pembebasan Batavia. Lokasi ini merupakan komplek pemakaman bagi keluarga Keraton Cirebon, terletak + 6 Km ke arah Utara dari Kota Cirebon Jawa Barat. Dan makam ini selalu ramai di kunjungi orang untuk berziarah, apalagi waktu malam jum'at
Makam Sunan Gunung Jati yang berada di bukit Gunung Sembung hanya boleh dimasuki oleh keluarga Kraton sebagai keturunannya selain petugas harian yang merawat sebagai Juru Kunci-nya.
Keramik-keramik yang menempel ditembok bangunan makam konon dibawa oleh istri Sunan Gunung Jati yang berasal dari Cina, yaitu Putri Ong Tien. Banyak keramik yang masih sangat baik kondisinya, warna dan design nya sangat menarik. Sehingga dikhawatirkan apabila pengunjung bebas keluar-masukseperti pada makam-makam walilainnya maka barang-barang itu ada kemungkinan hilang atau rusak.
Selain dari orang-orang yang disebutkan itu tidak ada yang diperkenankan untuk memasuki makam Sunan Gunung Jati. Alasannya antara lain adalah begitu banyaknya benda-benda berharga yang perlu dijaga seperti keramik-keramik atau benda-benda porselen lainnya yang menempel ditembok-tembok dan guci-guci yang dipajang sepanjang jalan makam.
Makam Sunan Kalijaga Demak
Makam Sunan Kalijaga terletak di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah, sekitar 1,5Km dari Masjid Agung Demak menuju arah tenggara. Makam Sunan Kalijaga banyak dikunjungi peziarah khususnya pada malam Jum'at kliwon. Ditempat ini pula pada tanggal 10 Zulhijah dilaksanakan penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk Ilir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.
Makam Sunan Muria
Sunan Muria dilahirkan dengan nama Raden Umar Said atau Raden Said. Menurut beberapa riwayat, dia adalah putra dari Sunan Kalijaga yang menikah dengan Dewi Soejinah, putri Sunan Ngudung.
Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung (Gunung Muria), yang terletak di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah, tempat dia dimakamkan.
Makam Sunan Muria terletak di desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus .
Berlokasikan di atas sebuah bukit. Sehingga para peziarah yang hendak berziarah harus menapaki anak tangga sejauh + 500 meter. Di kiri kanan anak tangga berderet kios para penjual makanan dan souvenir.
Bagi yang tidak kuat mendaki anak tangga bisa memilih jasa tukang ojek. Dengan jasa ini selain bisa menghemat energi, selama perjalanan kita akan disuguhi pemandangan yang menarik.
Kamis, 10 Mei 2012
Makam Sunan Ampel
Makam Sunan Ampel berada di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kotamadya Surabaya, Jawa Timur. Karena letaknya ditengah kota, Makam Sunan Ampel mudah dijangkau oleh kendaraan Roda Empat Maupun roda Dua. Tempat ini banyak didatangi para peziarah yang ingin berkunjung ke makam Sunan Ampel.
Makam Raden Muhammad Ali Rahmatullah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel, terletak di belakang masjid. Untuk mencapai makam harus melewati sembilan gapura, sesuai arah mata angin, yang melambangkan wali songo atau sembilan wali. Tiga gapura merupakan bangunan asli peninggalan Sunan Ampel.
Makam Sunan Ampel bersebelahan dengan makam istri pertamanya, Nyai Condrowati, yang merupakan keturunan Raja Brawijaya Lima.
Di komplek makam Sunan Ampel ini terdapat juga makam para pengawal dan santri-santri Sunan Ampel. Diantaranya makam Mbah Soleh yang berjumlah sembilan. Konon Mbah Soleh meninggal sembilan kali, karena itu makamnya ada sembilan.
Selain itu, terdapat juga makam Mbah Bolong. Semasa hidupnya Mbah Bolong yang memiliki nama asli Sonhaji ini, ahli dalam menentukan arah mata angin. Terutama untuk menentukan arah kiblat.
Keunikan dan nilai sejarah masjid ini terletak pada 16 tiang penyangganya yang terbuat dari kayu jati berukuran 17 meter tanpa sambungan.Tiang penyangga ini hingga kini masih kokoh, padahal umurnya sudah lebih dari 600 tahun.
Di tiang penyangga terdapat ukiran-ukiran kuno peninggalan zaman Majapahit yang bermakna Keesaan Tuhan. Masjid ini memiliki 48 pintu yang masih asli, dengan diameter satu setengah meter, dan tinggi dua meter.
Bangunan lain yang menjadi ciri khas masjid ini adalah menara setinggi 50 meter. Dahulu, menara ini berfungsi sebagai tempat azan. Di sebelah menara terdapat kubah berbentuk pendopo jawa, dengan lambang ukiran mahkota berbentuk matahari, yang merupakan lambang kejayaan Majapahit.
Di tempat ini juga terdapat sumur bersejarah. Namun kini sudah ditutup dengan besi. Air sumur ini dipercaya memiliki kelebihan seperti air zamzam di Mekkah. Khasiatnya beragam, diantaranya dipercaya dapat menjadi obat. Para peziarah sering membawa air ini sebagai oleh-oleh.
Selasa, 08 Mei 2012
Makam Sunan Giri
Makam Sunan Giri terletak di desa giri kecamatan kebomas kabupaten Gresik, Jawa Timur, dan berjarak sekitar dua 2 km kearah selatan kota gresik. Komplek makam yang ada dipuncak bukit giri berada ditengah-tengah makam keluarga dan masyarakat dikala itu.
Fasilitas yang ada diMakam Sunan Giri berupa tempat parkir kendaraan peziarah secara khusus, dan dikomplek makam terdapat fasilitas penunjang antara lain : masjid giri, dan lain-lain daya tarik wisata dan terdapat pada Makam Sunan Giri antara lain : cungkup makam terbuat dari kayu jati asli, dindingnya terdiri dari panel tumbuh-tumbuhannya.
sedangkan pintu cungkup terdapat kala makara yang distilirmotif tumbuh-tumbuhan. Masih banyak lagi motif arkeologi peninggalan pada masa awal agama islam, misalnya gapura pintu masuk makam terbuat dari batu berkepala naga raja.
Sunan Giri merupakan buah pernikahan dari Maulana Ishaq, seorang mubaligh Islam dari Asia Tengah, dengan Dewi Sekardadu, putri Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan Banyuwangi pada masa-masa akhir Majapahit. Namun kelahirannya dianggap telah membawa kutukan berupa wabah penyakit di wilayah tersebut. Dipaksa untuk membuang anaknya, Dewi Sekardadu menghanyutkannya ke laut.
Kemudian, bayi tersebut ditemukan oleh sekelompok awak kapal (pelaut) dan dibawa ke Gresik. Di Gresik, dia diadopsi oleh seorang saudagar perempuan pemilik kapal, Nyai Gede Pinatih. Karena ditemukan di laut, dia menamakan bayi tersebut Joko Samudra.
Ketika sudah cukup dewasa, Joko Samudra dibawa ibunya ke Surabaya untuk belajar agama kepada Sunan Ampel. Tak berapa lama setelah mengajarnya, Sunan Ampel mengetahui identitas sebenarnya dari murid kesayangannya itu. Kemudian, Sunan Ampel mengirimnya dan Makdhum Ibrahim (Sunan Bonang), untuk mendalami ajaran Islam di Pasai. Mereka diterima oleh Maulana Ishaq yang tak lain adalah ayah Joko Samudra. Di sinilah, Joko Samudra, yang ternyata bernama Raden Paku, mengetahui asal-muasal dan alasan mengapa dia dulu dibuang..
Sunan Giri salah satu wali songo yang juga menyebarkan agama islam di tanah jawa, wafat tahun 1428 saka atau 1506 masehi.
Pantai Karang Bolong
Pantai Karang Bolong merupakan pantai landa berpasir yang cukup luas, yang dibatasi oleh perbukitan yang disusun oleh batuan sedimen klastik asal-gunung api. Pasir berwarna kelabu yang berukuran halus-kasar bersumber dari batuan tersebut. Sapuan ombak besar yang membentur dinding pebukitan menghasilkan energi yang cukup untuk mengikis, mengangkut dan mengendapkan kembali butiran batuan. Derajat pelapukan yang tinggi di kawasan ini mempercepat proses abrasi tersebut. Setempat, singkapan breksi lahar yang berada di pinggir pantai mengalami pengikisan, menghasilkan bentukan abrasi yang unik.
Pantai Karang Bolong mempunyai potensi membentuk arus balik yang kuat, sehingga merupakan kawasan yang berbahaya untuk berenang. Kegiatan lain yang dapat dilakukan wisatawan adalah memancing, di mana beberapa jenis ikan karang cukup melimpah di pantai ini.
Di kawasan pantai ini juga terdapat Gua Karang Bolong, yang terletak di sisi timur. Sebuah lorong yang cukup panjang terbentuk pada lapisan breksi lahar yang terkekarkan. Gua Karang Bolong berukuran panjang 30 m, lebar 10 m dan tinggi sekitar 5 m. Breksi yang dikenal sebagai Formasi Gabon ini berumur Oligo-Miosen atau antara 30-15 juta tahun lalu, tersingkap bersama-sama dengan sisipan batu pasir dan batu lempung.
Pembentukan Gua Karang Bolong dipengaruhi oleh peruntuhan yang terjadi disepanjang batas bidang antara breksi dengan batu pasri atau batu lempung. Lubang peruntuhan akan semakin besar karena lapisan batuan yang menggantung diatap lubang selalu runtuh akibat beratnya. Proses itu juga dipicu oleh kekar-kekar yang ada, yang kehadirannya memperlemah daya ikat antar komponen batuan. Proses pembentukan gua teramati baik di ujung timur dan selatan Gua Karang Bolong, dimana pada skala kecil terjadi peruntuhan batuan di sepanjangbatas lapisan yang berbeda. Karena bukan gua batu gamping, maka di dalam Gua Karang Bolong tidak dijumpai ornamen.
Langganan:
Postingan (Atom)