Sabtu, 14 April 2012
Pantai Sambolo-Carita, Banten
Pantai Sambolo-Carita, Banten
Pantai Carita adalah sebuah pantai di pesisir barat provinsi Banten , Indonesia . Pantai ini merupakan obyek pariwisata pantai di Indonesia yang cukup terkenal selain Pantai Anyer , PantaiKarang Bolong dan Pantai TanjungLesung
Pantai Carita, merupakan objek wisata yang terletak di Kabupaten Pandeglang dan telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No.440/kpts/UM/1978 pada tanggal 15 Juli 1978 sebagai Taman Wisata Alam. Pantai ini terkenal dengan pasir pantainya yang putih sehingga membuat kawasan ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pantai Carita kaya akan sumber daya alamnya. Hamparan tepian yang amat landai dengan ombak laut yang kecil dan lembut menyapu di sepanjang pantai, dipadu dengan pemandangan Gunung Krakatau .
Untuk mencapai tempat ini dapat melalui jalan tol Anyer dan setelah keluar dari tol dapat menyusuri ruas jalan Labuan-Carita menuju Anyer.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur . Area seluas kurang lebih 150 hektar [1] atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS, 106°53′47.2″BT . Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah. Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
Curug Gendang (Pandeglang, Banten)
Curug Gendang adalah sebuah obyek wisata alam yang berupa air terjun. Obyek wisata yang terletak di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten ini mempunyai luas sekitar 10 meter persegi dengan kedalaman air 13 meter dan tinggi air terjunnya mencapai 7 meter. Dahulu Curug ini bernama Citajur, namun karena jatuhnya air mirip seperti suara tambur atau gendang, maka oleh penduduk setempat diganti namanya menjadi Curug Gendang.
Dari jalan raya Carita jaraknya sekitar 2 kilometer. Jika ingin ke sana, maka setelah sampai di areal parkir obyek wisata ini, diteruskan dengan berjalan kaki sekitar satu kilometer. Perjalananmenuju curug cukup “menantang” karena harus menyusuri jalan setapak yang berliku, menanjak dan di sekitarnya banyak bebatuan yang cukup licin. Namun, sambil berjalan menyusuri jalan setapak ini pengunjung dapat menikmati pemandangan hutan yang kaya akan flora dan fauna.
Setelah sampai di lokasi, pengunjung dapat mendengarkan suara air terjun yang mirip gendang sambil berendam atau bahkan mandi. Airnya yang dingin dan menyejukkan dapat menghilangkan rasa pegal atau lelah setelah berjalan turun-naik bukit. Dan, apabila sedang beruntung, dapat pula menyaksikan atraksi terjun bebas dari atas curug yang dilakukan oleh anak-anak yang tinggal di desa-desa sekitar Curug Gendang.
Bagi pengunjung yang ingin merasakan keindahan suara gemericik air pada malam hari, disekitar lokasi air terjun juga tersedia areal untuk berkemah dengan hanya membayar Rp3.000,00 per orang untuk satumalam. Dan, bagi pengunjung yang ingin melihat tempat wisatayang lain, sekitar 3,5 km dari Curug Gendang terdapat taman wisata alam Carita yang meliputi hutan lindung, hutan tanaman dan pantai seluas 95 ha.
Jumat, 13 April 2012
Belajar berkata 'cukup'
Alkisah, seorang petani
menemukan sebuah mata
air ajaib.
Mata air itu bisa
mengeluarkan kepingan
uang emas yang tak terhingga banyaknya.
Mata air itu bisa membuat
si petani menjadi kaya
raya seberapapun yang
diinginkannya, sebab
kucuran uang emas itu baru akanberhenti bila si
petani mengucapkan kata
“cukup”. Seketika si petani
terperangah melihat
kepingan uang emas
berjatuhan di depan
hidungnya. Diambilnya
beberapa ember untuk menampung uang kaget
itu.
Setelah semuanya penuh,
dibawanya ke gubug
mungilnya untuk
disimpan di sana. Kucuran uang terus
mengalir sementara si
petani mengisi semua
karungnya, seluruh
tempayannya, bahkan
mengisi penuh rumahnya. Masih kurang!
Dia menggali sebuah
lubang besar untuk
menimbun emasnya.
Belum cukup, dia
membiarkan mata air itu terus mengalir hingga
akhirnya petani itu mati
tertimbun bersama
ketamakannya karena dia
tak pernah bisa berkata
cukup. Kata yang paling sulit
diucapkan oleh manusia
barangkali adalah kata
“cukup”.
Kapankah kita bisa
berkata cukup? Hampir semua pegawai
merasa gajinya belum bisa
dikatakan sepadan dengan
kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu
merasa pendapatan
perusahaannya masih di
bawah target.
Istri mengeluh suaminya
kurang perhatian. Suami berpendapat
istrinya kurang
pengertian.
Anak-anak menganggap
orang tuanya kurang
murah hati. Semua merasa kurang dan
kurang.
Kapankah kita bisa
berkata cukup?
Cukup bukanlah soal
berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan
kepuasan hati.
Cukup hanya bisa
diucapkan oleh orang
yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup
bukan berarti kita
berhenti berusaha dan
berkarya.
“Cukup” jangan diartikan
sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.
Mengucapkan kata cukup
membuat kita melihat apa
yang telah kita terima,
bukan apa yang belum
kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan
manusia membuat kita
sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan
diri dengan apa yang ada
pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi
manusia yang berbahagia.
Belajarlah untuk berkata
“Cukup”
Langganan:
Postingan (Atom)